Pukulan seseorang itu telak mengarah ke dagunya.
Pening rasanya kepala ini. Maka tak ayal, tubuh Aradea
jatuh terjerembab. Kuda tunggangannya meronta
dan
bersuara keras. Saking kagetnya, kuda itu bahkan pergi
melarikan diri.
Sementara tuannya jadi bulan-bulanan para penyerang.
Sebentar kemudian terdengar suara bakbikbuk. Tubuh
Aradea meregang kesakitan, namun para penyerang tak
segera mau melepask·annya.
Baru setelah pemuda itu tak berkutik, para
penyerangnya segera berloncatan pergi.
Suasana hening kembali seperti
tak
terjadi apa-apa.
Kecuali kalau ada yang lewat, mungkin dia akan kaget
melihat tubuh terkapar tak berdaya.
***
Pemuda itu baru tersadar setelah dirinya berada di atas
pembaringan.
Aradea rnembuka mata, melirik ke
kiri
dan ke kanan.
Kamar jni
se~C!sa
asing.
"Kamar siapakah ini ...
?"
gumamnya sendirian.
Dan jawabannya segera didapat, manakala tiba-tiba
pintu kamar
t~rbuka
perlaban. Yang mendorongnya adalah
tangan halus seorang wanita.
**
*
•
50 .
HakAkses
Onl
ne :
~
INDONESIA
~
HERITAGE.ORG