14
ARAD~A
pulang menyusuri lorong gedung. Suasana
sudah
temar~m
sebab malam telah menjelang. Kudanya dia
congklangk:'~l
amat pelan, sepelan detak jantungnya.
"Ya, betul ... Nyimas Inten telah memilih. Hanya saja
dia memilih sesuatu yang aku tak duga ..." keluh Aradea.
Dirnya terlalu percaya diri bahwa anak muda akan
menyenangi sesamanya lagi. Belakangan bam terpikirkan
bahwa perempuan lebih berpikir ke depan dalam urusan
jodoh.
"Kalau aku berjodoh denganmu, dua-duanya akan
sama kekanak-kanakan," temgiang lagi ucapan gadis itu
sambil tertawa enyah.
Kata Nyimas Inten, kanak-kanak inginnya meminta
dan bukan memberi. Inginnya diperhatikan dan bukan
memberikari perhatian.
48 .
•
HakAkseS
Onrne :
~
INDONESIA
~
HERn'AGE.ORG