TARI DAN UNSUR PENDUKUNGNYA - 93
tanpa rancangan, tarian bisa saja terwujudkan dengan baik, yang disukai
baik oleh penonton maupun dirinya sendiri. Dengan lain kata, tarian itu
kemudian bisa tersusun pada saat itu, dengan tidak ngawur. lmprovisasi
atau spontanitas itu tidak sama maknanya dengan "ngawur."
Terciptanya suatu struktur di atas pentas, bisa pula disebabkan
oleh adanya interaksi (kesalingberhubungan) antara satu penari dengan
penari lainnya, seperti halnya kasus
~ialog
antarpemain teater yang
dicontohkan di atas. Di situlah dua atau lebih penari saling membangun
kreativitasnya, dengan memberi "tantangan" dan "dukungan" satu sama
lain, untuk keberhasilan bersama. Suasana saling bantu itulah salah satunya
yang mampu membangun suatu struktur, sehingga kesatuan dari seluruh
elemen mampu terjaga atau terwujudkan.
Faktor lain yang juga sangat berpengaruh dalam membangun
suatu struktur, adalah hubungannya dengan penonton. Para penari yang
merniliki banyak pengalaman pentas, merniliki kepekaan khusus dalam
merasakan kondisi penontonnya. Kondisi itu bisa berupa interaksi fisik
yang jelas tampak, sernisal tepuk tangan, tertawa, teriakan, dan sebagainya.
Tapi bisa pula berupa jalinan yang tidak terungkapkan secara jelas, sernisal
semangat atau keterlibatan batin. Dua hal
ini,
kesatuan rasa dari penonton
dan penarinya, dapat menumbuhkan energi atau daya dalam menciptakan
gerak-gerak yang sesuai, sehingga struktur pun turut terbangun. Dengan
dernikian, maka yang disebut struktur itu bisa merupakan suatu suasana
atau karakter khusus, tidak mesti berupa susunan koreografi, sernisal topik
pembicaraan dalam suatu diskusi atau ceramah yang disampaikan secara
spontan seperti dicontohkan di atas.
3.5 KomposisiTari
Stuktur dalam tari, berkaitan dengan apa yang disebut komposisi atau
koreografi. Untuk mengenali komposisi ini, kita bisa melihatnya dari
beberapa aspek di bawah ini: .
3.5.1 Jumlah Penari dan Pola Lantai
Jumlah penari dalam suatu tarian memiliki kekuatan tersendiri. Tarian
solo atau tunggal, mengarahkan fokus perhatian penonton pada penarinya
yang sendirian itu. Dalam tari tunggal, seorang penari merniliki peluang
untuk menunjukkan keahliannya dalam mengartikulasikan ungkapan
gerak sampai yang sekecil-kecilnya, karena ia terbebas dari keharusannya
memperhatikan penari lain, seperti yang terjadi dalam tarian berpasangan
atau pun berkelom_pok. Namun demikian, ia tetap tidak seluruhnya
~ j~
~
b1dot1eslaflerttage
""""
DIGITAL. LIBRARY
Ptftlustak.Nn Nuional
RJ