DALEM TAMBELA, KISAH DARI TASIKMALAYA - page 22

Bila Sultan Agung merupakan raja yang arif bijaksana,
maka Amangkurat I adalah penguasa yang kejam dan
otoriter. Pada waktu itu, banyak rakyat atau pejabat yang
dihukum dengan kejam hanya karena tak sehaluan dengan
jalan pikirannya.
Kangjeng Dalem Sukapura
pun
menyadari akan hal
ini.
Namun
Mataram adal3:h seekor harimau yang selain punya
taring dan cakar juga bisa
t~rbang.
Selain Mataram sendiri
waktu itu masih memiliki kekuatan besar, juga karena di
zaman pemerintahan Amangkurat
I,
Mataram sudah
berbalik arab, dari semula memusuhi Belanda (di zaman
Sultan Agung),
maka
di
zaman Amangkurat ·
I,
Mataram
menjadi sahabat Belanda. Maka tak salah bila dikatakan
bahwa Mataram waktu itu adalah harimau yang memiliki
sayap.
·
A
Lain daripada itu, pihak Sukapura pun ri:lasih
menghargai almarhum Sultan Agung. Wilayah Sukapura
menjadi besar seperti ini lantaran kebijakan Sultan Agung
dulu.
Sebelumnya, wilayah ini hanya merupakan wilayah
umbul saja dengan pusatnya
di
Sukakerta. Namun sesudah
beberapa umbul dianggap berjasa dalam membantu
penangkapan Dipati
Ukur
yang memberontak terhadap
Mataram, maka umbul-umbul yang bersangkutan diberi
penghargaan.
Umbul Sukakerta, yaitu Raden Wirawangsa mendapat
gelar Tumenggung dan menguasai sebuah kabupaten
dengan gelar Raden Tumenggung Wiradadaha I dengan
luas wilayah bertambah dan memimpin 12 cutak. Sukakerta
sendiri diganti menjadi Sukapura dengan pusat
pemerintahan
di
tepian Sungai Ciwulan, yaitu
di
daerah
18
s.
HakAksesOnline:
ll\ii
INDONESIA
~
HERfTAGE.ORG
1...,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21 23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,...114
Powered by FlippingBook