•
dengan maksud agar malapetaka yang terbawa ke dalam rumah,
hendaknya tertinggal di luar.
Begu Mate Sada Wari ini juga tennasuk sipelindung rumah
tangga menempati urutan ketiga. Jika dibandingkan Begu Mate
Sada Wari tidaklah seganas Begu Butara Guru maka menghadapi
begu ini cukup melalui perantaraan pihak pengambil anak dara
tanpa melalui dukun.
(4).
Begu Mate Kayat-kayaten ialah begu dari orang yang meninggal
setelah sakit dan masih muda dan begunya tergolong begu yang
tidak ditakuti atau dianggap begu biasa , karena setiap orang yang
meninggal mempunyai begu.
(5).
Begu orang meninggal yang lanjut usianya , ia juga merupakan be–
gu seperti begu Kayat-kayaten.
Dan ada pula begu yang sangat tinggi (begu ganjang) yang
sering mengganggu orang. Jika orang ketemu dengan begu ini akan
mendapat mala petaka, melihat saja mungkin pingsan atau sakit
dan kalau dicekek akan mati. Kerja begu ganjang ini hanya meng–
ganggu saja dan berkeliaran sehingga begu
jill
sangat menakutkan.
Menurut yang mereka percayai bahwa semua orang yang
meninggal rolmya akan menjadi begu dan begu ini ditakuti tetapi
juga dihonnati. Bagi kaum kerabat yang ditinggalkan maka begu ini
merupakan begu jabu dan bagi orang lain merupakan begu yang ber–
keliaran (bebu mentas).
Ha~es
PublikasJ Online:
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia