Mereka mengenai berbagai jenis begu sesuai dengan waktu matinya,
sifat baik serta jahatnya dan tempatnya.
Menurut Payung Bangun :
Konsep yang ketiga ialah begu, adalah tondinya orang yang me–
ninggal. Semua tingkah laku begu adalah seperti tingkah laku
manusia, hanya secara kebalikannya , yaitu misalnya apa yang di–
lakukan oleh manusia pada siang hari dilakukan oleh begu pada
malam hari. Orang Batak mengenal begu yang baik maupun begu
yang jahat. Sesuai dengan kebutuhannya , begu dipuja dengan saji–
an. (5,1 14-1 IS).
DikaJangan suku bangsa Batak Karo mengenai jenis-jenis be–
gu sebagai berikut :
(
I)
Begu Butara Guru disebut juga begu labu
atau begu Perkakun labu. iaJah begu dari bayi yang meninggal daJam
kandungan. Begu ini disembah, dipuja dan dianggap sebagai pelin–
dung rumah tangga (perkakun jabu). Begu ini sangat ditakuti karena
belum dapat bicara, sehingga sering kaum kerabat tidak dapat me–
ngerti apa maksud dan keinginannya. Untuk meladeni dan memberi
sesajen haruslah melalui dukun yang merupakan perantara.
Mayat dari yang meninggal daiam kandungan atau yang
masih bayi maka penguburannya dirahasiakan, yang dilaksanakan
oleh keluarga terdekat saja. Mayat itu dikuburkan di sekitar per–
karangan rumah serta dijaga
(2).
Begu Bicara Guru ialah begu anak yang meninggal sebelum tum–
buhgigi.
Begu ini juga disembah dan merupakan peJindung rumah
tangga yang kedua, juga mayatnya tersembunyi dikuburkan seperti
halnya begu Butara Guru. Meladeni begu Bicara Guru ini diharapkan
guru dapat memberi petunjuk sehingga tidak mengganggu atau me–
nim
bulkan maiapetaka tetapi sebaJiknya begu ini melindungi dan
memberi berkat.
(3).
Begu Mate Sada Wari iaiah begu dari yang meninggal.
orang yang meninggal secara tiba-tiba/mendadak ataupun kemati–
an yang tidak wajar, misalnya mati karena kecelakaan, mati kare–
na berbunuh-bunuhan, bunuh diri, keracunan. Kematian yang
tiba-tiba ini disebut begunya Begu Mate Sada Wari maka mayat–
nya tidak disemayamkan di rumah, melainkan di pekarangan
ataupun di pondok di luar rumah tempat tinggaJ. Mayat yang
meninggaJ tiba-tiba ini tidak disemayamkan didaJam rumah
Hak Akses Publlkasi Online:
43
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
•