b. Wilayah berombak (2-15%) seluas 71,877 Ha atau 15.40%.
c. Wilayah bergelombang (15-40%) seluas 8.235 Ha. atau 1,77%
d. WiJayah berbukit bergunung (lebih dari 40%) adalah seluas 33.
244
Ha (7.15%) (Ibid)
Luas daerah Kabupaten ini mencapai 464840 Ha meliputi
15
Kecarnatan. Salah satu dari Kecamatan
i
tu adalah· Kecarna tan
Talawi yang menjadi sasaran penelitian ini. Kecamatan ini jaraknya
kurang lebih 150
km
arah Ketenggara Kotamadya Medan dari Ibu–
kota Kecamatan Ruku. Ketinggiannya 0-7 M meliputi 5564 Ha
(56.19%),7-25
M meliputi 3836 Ha (38 ,73% ) , 25-100 M meli–
puti 50 Ha (5.08%). (Ibid).
Dengan demikian dapat dikatakan Kecamatan Talawi adalah dataran
rendah. Apabila musim hujan, maka air banyak tergenang, karena
kerataan tanah tersebut membuat air sulit untuk mengalir. Akibat–
nya daerah ini rawan sekali bagi penyakit malaria. Daerah ini terdiri
dari 10 desa dengan jumlah penduduk 34.227 jiwa terdiri dari
17.285
jiwa laki-Iaki dan 16942 jiwa perempuan sebagian besar
(81
%)
penduduk beragama Islam. Salah satu dari ke sepuluh desa ini
adalah desa panjang, letaknya di sebelah Selatan Ibukota Kecamatan.
Jaraknya
±
2
KM dari Labuhan Ruku dan
+
5
KM ke Tanjung Tirarn.
Desa ini terdiri dari beberapa lorong, sebagai pusat pemerintahan de–
sa ini adalah lorong Glinung Rantai. Selarna mengadakan penelitian
ini Tim tinggal di Lorong Padang Genting. Tempat ini sengaja dipilih
karena penduduknya homogen suku bangsa Melayu. Pelaksanaan
upacara tradisional masih ketat sekali dilaksanakan.
Di
sini terdapat
3
rumah adat yang usianya hampir mencapai seratus tahun. Rumah
di
desa ini terletak dipinggir jalan besar dengan posisi menghadapi
jalan. Apabila kita masuk ke desa ini dari sirnpang Tiga, kita akan
melihat
di
samping setiap rumah didirikan pondok. Pondok ini
adalah tempat para pengrajin bertenun kain yang terkenal dengan
songket Batubara. Jumlah pondok
di
desa ini adalah 74 , jumlah
pemilik pertenunan 95 orang, sedang tenaga pengrajin sebanyak
176
orang dan rantangan pertenunan sarna dengan jumlah pengraji–
nan yaitu 176 perangkatan. Pada umumnya kaum wanita Melayu
bekeIja sebagai pengrajin kain tenun untuk menarnbah penghasilan
suarninya yang sebagian besar sebagai Nelayan. Sebagai wadah bagi
para petenun di desa ini terdapat Koperasi Pertenunan
Kain
Batu
bara dan daerah keIjanya mencakup seluruh daerah Kecarnatan
Talawi.
Hak Akses Publikasl
Online19
1
Perpustakaan Naslonal R.epublik Indonesia