Page 116 - Upacara Tradisional Daerah Sumatera Utara

Upacara mampe goar adalah upacara pemberian nama pada
si
bayi. Upacara ini erat hubungannya dengan upacara martutuaek,
untuk beberapa daerah upacara ini diadakan setelah selesai upacara
martutuaek, dalam hal ini upacara tersebut merupakan laJijutan
dari upacara martutuaek yang diadakan setelah kembali dari pan–
curan. Tetapi pada daerah lain upacara
ini
diadakan secara berdiri
sendiri.
Apabila nama yang diberikan kepada seorang anak laki-laki dengan
mengambil nama nenek moyang maka upacara ini disebut mambuat
goar
ill
ompu atau mamampe goar.
Upacara mampe goar merupakan tahap ketiga dalam rangkaian
upaCara kelahiran. Pelaksanaannya melalui beberapa tahap yakni
pengajuan calon nama
si
bayi kepada dukun (datu), setelah dipilih
salah satu nama yang cocok maka acara dilanjutkan dengan tepung
tawar (mangupa). Setelah itu kemudian diadakan makan bersama
dan untuk mengakhiri acara ini adalah pembicaraan adat (marhata)
dan pemberian ulos paroppa oleh pihak hula-hula kepada si bayi.
Upacara mengebang adalah upacara membawa si bayi beJjalan
jalan atau berkeliling-keliling di pasar ramai. Mangebang berasal dari
kata ebang yang artinya adalah beJjalan-jalan atau berkeliling-ke–
liling. Upacara ini merupakan tahap ketiga dalam rangkaian upacara
kelahiran. Pelaksanaan upacara ini melalui beberapa tahap yakni
membawa si bayi ke pasar, kemudian setelah sampai di pasar mereka
membeli makanan dan tuak. Makanan dan tuak ini kemudian dibagi
bagikan kepada para raja, kerabat, hula-hula dan kenalan.
Setelah selesai berbelanja di pasar mereka pulang dan sesampainya di
.
desa maka oleh-oleh dari si bayi kemudian dibagikan kepada warga
desa. Kemudian si bayi diupa upa dengan ihan yang dibeli dari pasar.
Acara ini diakhiri dengan makan bersama.
2.
Maksud penyelenggaraan upacara.
Upacara mangharoan dirnaksudkan untuk memberikan kepada
khalayak ramai akan kelahiran seorang anak pada keluarga si Tua
Hasiholan. Selain itu upacara ini juga merupakan pemberian makan
kepada
si
bayi, sebab diyakini bahwa kedatangannya ke dunia
ini
adalah untuk makan.
Makanan khusus yang diberikan kepada
si
Serepina bermaksud
agar darah yang terbuang segera terganti dan kekuatannya segera
pulih kembali. Maksud lain adalah untuk menerima berkat dan doa