Page 41 - Tari- Tarian Indonesia I

menjadi membosankan . Garis-garis yang tidak simetris mempu–
nyai watak kurang kokoh, tetapi dinamis dan menarik. Karena
ada dua jenis garis gerak yang berbeda wataknya ini, seorang
koreografer dianjurkan untuk banyak menggunakan garis-garis
yang tidak simetris agar garapannya tetap menarik 24)
.
Garis-garis gerak juga masih dapat dibedakan lagi menjadi
dua, yaitu garis-garis silang atau akan bertemu dan garis-garis
terpisah atau searah. Garis-garis yang silang atau akan bertemu
mempunyai watak penuh enersl dan vitalitas. Sedangkan garis·
garis yang terpisah atau searah mempunyai watak halus dan
lembut. !'embagian watak gerak atas dasar garis simetris dan
tidak simetris serta garis yang silang dan tidak silang bisa
dipadukan hingga akan menimbulkan perwatakan yang baru.
S.lain itu atas da..r volume geraknya, gerak-gerak tari bisa
dibedakan lagi menjadi liga. Volume be..r atau terbuka
mempunyal watak kelaki-Iakian, volume keeil atau tertutup
mempunyai watak kewanitaan, dan valume sedang memberik'!'l
kesan kelaki-Iakian yang halus atau kewanitaan yang agak kelaki–
lakian at au banei.
La
Meri mengadakan perincian yang lebih cermat lagi ten tang
pola-pola gerak yang masing'masing memiliki watak tersendiri.
Gerak yang berpola datar mempunyai watak terbuka, jujur, tetapi
juga watak dangkal . Gerak yang berpola dalam, menjauhl atau
mendekati penon ton, memberikan kesan perasaan yang dalam.
Gerak yang berpola vertikal, ke atas atau ke bawah, mempunyai
watak
p
'
osentris dan sangat eoeok untuk mengungkapkan rasa
menyera! . Gerak yang berpola horisontal mempunyai watak
perasaan I11gin pergi . Gerak yang berpola bersilangan memberikan
kesan kuat tetapi juga kesan bingung. Gerak yang berpola mumi
yang tidak ada sedikit pun bagian badan yang bersilangan
mempunyai watak tenang dan terbuka. Gerak yang
berpola
lengkung berwatak manis. Gerak yang berpola lurus atau
'
siku-siku memberikan kesan kuat. Dan gerak-gerak yang berpola
24).
Doris Humphrey. The
Art
of Making Dances (New York : Holt, Rinehart
and
Winston, 1964), p. 49 - 58.
39
Hak Akses Publikasi Online :
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia