sepanjang kening atas menyebabkan bentuk muka penari nampak
memanjang bujur telur. lumbai-jumbai daun pisang telah diganti
dengan tiruannya yang lebih indah dan dipasang di sepanjang tepi
bawah mahkota. Sementara itu warna kuning keemasari merupakan
warna yang sangat menonjol pada disain keseluruhan mahkota.
•
2. Busana Tubuh
Kain batik dikenakan menutup bagian perut sampai kaki di bawah
lutut menutup hampir seluruh bagian betis. Cara mengenakannya
nampak begitu ketat membalut pinggul. Kain motif
gajah oLing
dengan
dasar
Latar putih
sangat disukai sekalipun motif lain ada kalanya juga
dipakai.
Bagian dada penari ditutup dengan semacam kutang yang terbuat
dari beludru bersulam manik-manik. Bentuk utuhnya hampir
menyerupai segitiga dengan satu ujung jatuh di bawah Ieher. Busana
semacam ini disebut
uthuk.
Terpadu dengan busana dasar yang
mengikat kain batik maka
uthuk
berwarma hitam itu membentuk
tubuh bagian atas dengan baik.
Sepotong kain beludru yang lain sewarna dengan
uthuk
serta
bersulam manik-manik pula berjuntai dari pangkal leher sampai di
bagian bawah perut. Benda ini disebut
iLat-ilat
atau
Lamak.
Selanjutnya pinggang penari diikat dengan sebuah sabuk dari
logam keemasan atau putih perak yang disebut
pendhing.
Selembar
selendang menutup seluruh pundak (bahu) berjuntai ke bawah
ujungnya hampir menyentuh mata kaki. Warna selendang ini
tergantung 'pada elera penari sendiri. Tetapi bahan selalu dipilih dari
bahan yang enak jatuhnya. Hampir semua ragam tarian Gandrung
memanfaatkan selendang atau sampur ini sebagai alat untuk
mempertegas disain gerak, membuat garis gerak tertunda atau
berIanjut, menghidupkan getaran jari dan merupakan satu-satunya
bagian yang boleh disentuh oleh para
pemaju.
3. Busana
Kaki
Satu-satunya busana kaki yang dikenakan oleh penari Gandrung
adalah kaos kaki putih yang menutup telapak kaki sampai batas lutut.
Dengan mengenakan kaos kaki ini, bentuk kaki nampak menjadi lebih
jelas dan bersih.
102
Pustaka WlSaJa
Budaya
~
...AAw5,....
'a..:
Perpustaloaan
NasionaI
Rep.Me
Indor '.