Page 16 - Ragam Hias Minangkabau

Basic HTML Version

BABU
RAGAM HlAS MINANGKABAU
Berbieara tentang ragam hias di Minangkabau, sarna halnya de–
ngan membiearakan tentang kehidupan dan perkembangan seni
ukirnya. Seluruh motif ragam hias di Minangkabau pada umumnya
bersumber kepada motif-motif ukiran yang terdapat pada bangunan
rumah adat atau rumah gadangnya. Ukiran yang terdapat pada
rumah adat merupakan sumber dari segala perkembangan motif
ukiran yang dikenal oleh masyarakat sekarang. Motif ukiran yang
sekarang ini meneapai jumlah ratusan merupakan perkembangan
dari penghayatan dan kreasi baru dari para pengukir yang berpedom–
an kepada motif-motif yang terdapat di berbagai bangunan rumah
adat. Motif-motif yang ada dikembangkan seeara bebas sesuai dengan
keeakapan dan selera pengukirnya.
Ragama hias Minangkabau pada umumnya diterapkan sebagai
ukiran pada bangunan-bangunan adat seperti : rumah gadang atau
rumah adat, rangkiang, balairung, dan lain-lain. Namun pada perkem–
bangan selanjutnya motif-motif ukiran tersebut mulai pula diterap–
kan pada bangunan-bangunan lainnya seperti bangunan perkantoran ,
bangunan pertoko"n, bangunan mesjid, museum, dan lain-lain .
Bahkan di dalam kehidupan sehari-hari motif seni ukir tersebut
digunakan sebagai motif hias pada pakaian, motif hias perabotan ,
serta benda-benda pakai lainnya. Motif-motif yang dipergunakan,
bagaimana pun juga bebasnya dalam variasi bantuk, namun tetap ber–
orientasi kepada bentuk motif yang asli .
A.
Benluk
Dasar Ragam Hias
Sebagaimana juga halnya dengan eabang-eabang seni rupa
yang lain, seni ukir
~angkabau
juga berorientasi kepada alam.
Seluruh motif ukiran yang dieiptakan dikembalikan kepada sifat–
sifat dan bentuk alam. Kalau pada masa lampau dikenal sebutan
"seni itu adalah peniruan terhadap alam" , maka di Minangkabau
dikenal juga pepatah .yang mengatakan "alam takambang jadi
guru, eaneimg taserak jadi ukia". Kata-kata tersebut mempunyai
pengertian bahwa alaI!' yang luas dapat dijadikan guru atau eon–
toh, dan setiap eercahan atau bekas pahatan akan menjadi
ukir::an
HakAkses Publikasi Online;
11
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia