,
44
stakin
'kaus kaki'
pancus
'sepatu kulit'
pantlon
'celana panjang'
blangkit
'selimut'
Sla
'garam'
hoding
1agak'
bros
'sikat'
plan
'rentana'
rol
'garis'
4.1.5 Sikap Kebahasoan
Yang-dimaksud dengan sikap kebahasaan ialah perbuatan atau tingkah
laku penutur bahasa lampung terhadap kedudukan dan funl?l'i bahasa lam–
pung berdasarkan pendirian dan keyakinan mereka.
Mengukur perbuatan atau tingkah laku itu bukanlah pekerjaan yang
mudah . Untuk dapat mengukur tingkah laku itu perlu adanya penelitian
khusus seperti penelitian sosiolonguistik atau psikolinguistik.
Menurut pengamatan tim peneliti dan berdasarkan jawaban yang di–
peroleh melalui instrumen, masyarakat bahasa lampung menunjukkan sikap
kebahasaan yang bail< terhadap bahasa lampung. Tanpa mengetahui fungsi
dan kedudukan bahasa lampung mereka telah memiliki sikap mencintai,
menghargai, dan memperlakukan bahasa lampung dengan baik. Beberapa
hal sebagai berikut : untuk menunjukkan rasa dekat dan rasa hormat kepada
termn atau pejabat yang berasal dari lampung, bahasa yang dipergunakan
adalah bahasa lampung. Juga bahasa lampung dipergunakan oleh penutur–
nya jika mereka membicarakan sesuatu yang ruang lingkupnya bersifat
lokal/daerah.
Apabila mereka berpicara dengan orang lampung pada waktu bertemu
di
rantau, bahasa yang mereka pergunakan adalah bahasa lampung.
Penutur bahasa lampung merasa senang terhadap penelitian-penelitian
bahasa lampung. Ketika mereka mengetahui bahwa tengah dilakukan pene–
litian dialek-dialek .bahasa lampung, mereka sangat gembira. Mereka me–
rasa bahwa bahasa mereka diperhatikan.
Sikap mencintai dan menghargai bahasa lampung itu dari pertanyaan
yang d iaj ukan dalam instrurnen yang JIIenyangkut perasaan mereka jika
mendengar
menggunakan kata-kata asing dalam berbicara
Hak Akses Publikasl Online:
Perpustakaan Nasional Republik IndoneSia