BABIV
PERALATAN KESENIAN TRADISIONAL
C Peralatan Musik Tradisional
II Suling
Suling
adalah salah satu alat gamelan tiup sangat populer dan
t1eksibel. Hampir setiap orang pernah mend«engarkan kemerduan
dan kelirihan suara
suling
dalam berbagai jenis dan coraknya. De–
mikian pula dengan bentuknya yang sedemikian rupa, memungkin–
kan secara bebas berubah-ubah nada, baik dalam laras pelog maupun
selendro.
Sampai sekarang kita mengenal
suling
yang terbuat dari kayu,
bambu, dan besi. Terakhir sesuai dengan perkembangan teknologi
ada juga yang dibuat dari plastik. Khusus untuk
suling
kayu dibuat
semata-mata sebagai barang kerajinan yang diukir bercorak khas Bali,
dijajakan kepada para wisatawan. Meskipun demikian sebagai instru–
men musik
suling
kayu itu bisa ditutup, tapi tidak dapat dipakai
sebagai bagian dari barungan gambelan Bali. Yang paling umum dipa–
kai adalah suling bambu.
. Batangan bambu yang dipakai adalah bambu lurus, lubangnya
tengah lebih kurang antara satu setengah sampai empat cen–
timeter. Panjangnya disesuaikan dengan garis tengah penompang
lubang tersebut. Bambu yang dipilib adalah bambu khusus dipakai
untuk
suling,
yang secara alami memang berukuran kecil , serta dipi–
lib yang sudah cukup tua. Daerah penghasil bambu untuk suling itu
adalah Daerah Tingkat II lembrana dan Buleleng. Di Buleleng banyak
ditemukan bambu khusus untuk
suling
yang berukuran lebih tipis,
dan kulitnya mengkilat, yang disebut
buluh.
Dan di lembrana ba–
nyak didapatkan sejenis bambu yang disebut
tUng jajang (tiing
arti–
nya bambu).
Setelah ditebang bambu itu kemudian dikeringkan . Diusahakan
supaya tidak terlalu keras kena panas matahari , agar jangan pecah.
Diatur pula cara menaruhnya supaya terhindar dari bentuk yang
bengkok. Pengeringan ini dapat juga dilakukan dengan menaruhnya
di atas
"punapi",
yaitu tempat khusus di atas dapur untuk menyim–
pan dan mengeringkan kayu api atau benda-benda lainnya yang
•
panasnya diperoleh dari proses pembakaran kayu api dalam tungku.
-
51