Page 96 - patung Pangulu Balang

Basic HTML Version

8 A 8 VI
KESIMPULAN
90
Hidup manusia penuh dengan tantangan, tantangan itu berasal dari alam
sekitarnya dan dari sesama manusia. Manusia purba di samping menyadari
tantangan alam nyata sangat percaya bahwa mereka berhadapan dengan
makhluk-makhluk halus yang supernatural.
Manu ia tidak pasif dalam menghadapi tantangan itu. ivlanusia men–
jawab dcngan alah satu bentuk jawaban yaitu penyesuaian. Dengan benda–
benda yang diciptakan sendiri, manusia menyesuaikan diri dengan alam
ekitarnya dalam masyarakat dan lembaga- lembaganya, menyesuaikan diri
dengan e ama manusia dan akhirnya dengan magi erta religi, menye uaikan
diri dengan daya-daya alam dan makhluk-tnakhluk halus yang upernatural.
Pangulubalang pada masyarakat Barak adalah salah atu bentuk jawaban
dan penye uaian kebudayaan terhadap tantangan-tantangan alam yang
dihadapinya.
~l ereka
ciptakan endiri patung pangulubalang yang menurut
kepercayaan mereka mempunyai kekuatan untuk menjaga kampung dari
erangan musuh, menolak bala, menyembuhkan penyakit, menyerang mu uh
dan lain sebagainya.
Patung pangulubalang adalah patung yang diisi pupuk (abu mayat
manu ia yang dikorbankan). Ia merupakan perpaduan spiritual dan material.
rti pangulubalang yang terutama adalah ebagai panglima/ pahlawan
yang melindungi kampung atau marga dalam perjuangan dengan musuh, per–
juangan pisik maupun perjuangan yang menggunakan mistik melindungi dari
makhluk-tnakhluk halus atau bencana yang berasal dari daya-daya alam.
Tetapi ecara khusus diartikan juga ebagai aji (ilmu/ ilmu tenung) yang
dipergunakan merusak orang-orang yang dibenci.
Dalatn keseluruhan sistim religi masyarakat Batak, pangulubalang adalah
salah satu corak magi yang di dalamnya terjalin sifat-sifat magi dan religi.
Selaku magi ia berfungsi sebagai :
Magi pelindung
-
Magi Produktif
Magi Perusak
Penggunaan oleh para pemiliknya yang terdiri dari satu kampung atau
sa tu marga secara bersama-sama ataupun secara perseorangan,
~
pangulubalang sewaktu-waktu diberi pujaan dan sajian yang diiringi dengan
mantera-mantera dibaca oleh dukun kampung.
Pangulubalang bertentangan dengan ajaran agama Islam· dan Kristen.
Zending agama sejak dari awal kehadirannya di daerah Batak, menentang
upacara pemujaan pangulubalang ini dengan keras sehingga dewasa ini arti
dan fungsinya sudah menjadi kabur.
Hak Akses Publikasi Online:
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia