Page 9 - Menak Branta

RINGKASAN
Serat Menak Branta
mulai dibuat pada hari Selasa, pukul tu–
juh pagi, tanggal enam Rajah,
musim
keempat,
wuku
Julungwa–
ngi,
paringkelan
Paningron, tahun Alip dengan
candrasangkala sap–
ta rasa ngesthi tunggal
(1876).
Adapun yang mempunyai kehen–
dak membuat buku tersebut adalah Gusti Kanjeng Ratusasi, pu-
tri H.B. VI pada saat itu sedang berusia 27 tahun.
Cerita diawali dengan peristiwa peperangan antara Sadat Kabul
Ngumar dari Ngabesi dengan raja Sasaban Pirkari. Sadat Kabul
Ngumar melarikan diri. Akan tetapi, Jayengmurti dan Lamdahur
mengejarnya terus sehingga Sadat Kabul Ngumar dapat tertangkap
dan dipenggallehernya sampai mati oleh Lamdahur.
Pada waktu itu pula teijadilah perkelahian antara Retna Mu–
ninggar dengan raja Jubin. Keduanya berusaha sekuat tenaga un–
tuk dapat membinasakan lawannya dengan berbagai senjata yang
dimilikinya. Jubin terpanah dan putus bahu ·kirinya, sedangkan
Muninggar terpedang tulang belikatnya. Lama kelamaan Jubin ter–
desak terus lari ke hutan. Muninggar terus mengejar dan dapat me–
nangkap Jubin dan segera dibunuhnya.
Retna Muninggar akhirnya meninggal pula. Suaminya, Wong
Agung Jayeng Murti dari Parangteja sangat terpukul batinnya atas
kematian istrinya,
~etna
Muninggar, yang sangat dicintainya. Oleh
karena itu, sejak saat itu Wong Agung Jayeng Murti goncang batin–
nya dan terbayang-bayang terus pada Retna Muninggar. Betalje- ·
mur meramalkan bahwa sakit rindu asmara Wong Agung Jayeng
Murti akan sembuh jika sudah lewat waktu dua puluh hari setelah
kematian istrinya. Namun, ramalan Betaljemur itu tidak tepat,
karena setelah dua puluh hari kematian Retna Muninggar ternyata
7
____,
Halt
Akses
Plt+kesl
Onl1ne :
Perpustakaan Nasional Republik
lndon~la