- yang me nahan sapi kerapnya di luar lapangan, men anti saat yang tertentu
untuk masuk;
- yang berangkatnya tanpa pangonong dan kaleles ,
- yang berangkat dari rumah lengkap dengan kalelcs dan pakaiannya, di
ramaikan dengan saronen.
Kesemua keyakinan tersebut didasarkan kepada perhitungan primbon
masing-masing. Segala
"koteka'an"
yaitu segala sesuatu yang mesti diturut ,
sangat diperhatikan oleh pemilik sapi kerap. Oleh karena itu kadang-kadang
ada sapi yang eara masuk garis start harus berputar-putar lebih dahulu dari
arah tertentu. Rakyat Madura sangat banyak bergantung kepada "koteka'
an" dalam melaksanakan sesuatu, baik dalam hal kerapan sapi, mendirikan
rumah, akan bepergian , hari perkawinan, dan seterusnya. Salah satu ko–
teka'an dalam kerapan sapi adalah "menghidupkan lampu petromak" saat
dilaksanakan kerapan sapi, pada hal saat itu jam 12 siang! Khasiatnya untuk
"keselamatan" da'n "tolak bala".
Sebagian pemilik sapi yang memiliki kebatinan , waktu sapi akan di–
lepas, mengambil tempat dibelakangnya. Se telah aba-aba.. cuulll!. .. sapi di–
lepas, si pemilik berdiri tegak menahan napas sampai sang sapi mencapai
finis. Yang dibaca adalah doa khusus. Mata tak berkedip sedang wajah
tegang... , ternyata sang sapi menang!
Peran magis religi s dalam pelaksanaan kerapan sapi di tandai oleh
banyaknya
"can-bacan"
atau mantra, yang oleh "sang guru" dilarang untuk
disebarkan. Kadang-kadang sarana kerap yang "telah diisi" disertakan , se–
perti umbul-umbul atau "penjung", anjerran, padaian , ataupun genta yang
diisi rumput. Untuk menambah galak , maka sapi kadang-kadang harus di–
olesi dengan jelaga, sehingga dinamakanlah ia "se calerong", si loreng.
Untuk tolak bala si sapi, diberi makanan "ceng-raceng", misalnya bangkai
ayam. Ada juga yang pantang membuat bagian kale\es dan pangonong . dari
kayu nangka, kayu yang rebah ke utara atau melintasi jalan, dan ada pula
yang menaruh sarana kerapan sapi selalu ditempat yang tinggi.
3. K era pan Sap i S e bag a i T em a Keg i a tan K rea tip.
Kerapan sapi sebagai pesta rakyat berfungsi menghibur rakyat luas.
Sebagaimana layaknya suatu hiburan, tentu akan menimbulkan kesan yang
dalam bagi masyarakat. Dari kesan-kesan inilah sampai terbawa atau me–
nimbulkan kreativitas mencipta yang bertemakan kerapan sapi.
a. Dalam Seni Rupa.
Seperti telall kita bicarakan di depan, bahwa kerapan sapi menjadi sem–
puma dan semarak dengan kelengkapan sarana berukir dan pakaian sapi yang
mewah. Hal ini mengembangkan seni ukir dan seni kriya.
113
~
HakAklllPl.ttkaslOnllne:
____
~
___________
~
____________.: ... '-'" Perpustakaan
Nasional
Republiklndonesia.