Page 126 - Karapan Sapi di Madura

Basic HTML Version

Menuru t kepercayaan rakyat Madura, raja sapi ada di pulau Sapudi,
yang terletak di sebelah timur Madura daratan. Arah Timur dianggap mem–
beri berkat. Oleh karena itu orang Madura yang membeli sapi harus di–
bawa ke arah timur lebih dahulu, kemudian kembali ke barat. Sapi-sapi
kalau akan diberi makan dihadapkan ke arah Timur laut. Ketentuan demi–
kian telah menjadi adat kebiasaan.
"Tukang tongko' memiliki doa-doa tertentu berdasarkan petunjuk
dukun kerapan. Biasanya untuk tolak bala dibaca "doa akasa". Doa mantra
"tukang tongko" waktu akan berangkat, antara lain sebagai berikut :
Bismillahirrachmanirrahim.
Paneka se dangdang pote
Kakellaran macan pote
Mancelat akanta kelap
Meber aropana mano'
Ngabang aropana angen
Tekka mandi-mandi
Sanjapa pote-Mostajab!
La ilaha illallah - Muhammadarrasulullah.
Terjemahan :
Inilah si gagak putih
Kekuatan marimau putih
Melesat bagai halilintar
Terbang merupakan burung
Melayang merupakan angin '
Terkabul mujarrab-mujarrab
Maha jampi putih-mengabulkan!
Tidak ada Tuhan melainkah Allah - Muhammad utusan Allah.
Banyak doa mantra kerapan sapi ini, baik untuk kawan maupun untuk
lawan , yang untuk ditulis dalam buku ini di anggap tidak baik dan penulis
pun tidak diijinkan. "Tukang tongko" memiliki ajimat keselamatan, dipakai
sebagai tali rambut, tali lengan, bahkan untuk ikat pinggangnya diisi dengan
"andaru".
Pada tanduk sapi, kadang-kadang diletakkan jimat tolakbala, di–
masukkan dalam sellop tanduknya.
Menurut kepercayaan, "somela" yang putus dapat dijadikan senjata, istilah–
nya
"sekep
",.
agar selamat;
Cara memberangkatkan sapi kerap tidak hanya berdasar kepada saat–
saat "orep", dan menjauhi "pate", tetapi ada pUla:
- memberangkatkan sapi pada waktu malam, sebelum matahari terbit;
- yang beIIllalam di lapangan dengan segala perlengkapannya;
112