r-–
-..c\
------1
Gb.
66
Lari sapi yang "nyongklang a bat-bat.
an", Singo keramat tidak akan pernah bertanding dengan pasangan sapi
nomer 1 sid nomer 16, kecuali dalam babak final sekali. Oleh karena itu
ia harus memperhitungkan lawan-Iawannya yang memiliki nomer urut
19 sampai dengan 33. Menurut "perkiraan" dari M. Ridwan dengan rom–
bongannya, maka pasangan sapi kerap nomer 19 sid 33 beberapa pasang
termasuk berkekuatan seimbang, sedang sebagian besar di atas kertas
boleh dikatakan sedang-sedang saja. Oleh karena itu dengan kalkulasi
cermat, Si Singo keramat lebih menguntungkan berada dalam golongan
atas , golongan sapi menang. Untuk itulah mengapa sejak babak penyisih–
an Singo Keramat dipacu dengan keras. Gambarnya sebagai berikut:
100