Page 103 - Arti Lambang dan Fungsi tata Rias Tradisional Pengantin Daerah Nusa tenggara Timur

Basic HTML Version

KeUka tiba hari perkawinannya, baruJah rambut sang calon pengantin
wanita ditata/didandani. Yang bertugas menata/mendandani rambut pengan·
tin wanita adaJah ibu dari keluarga mereka.
Caranya: mula·mula rambut pengantin disisir ke bawah, kemudian ke·
arah belakang. Se telah disatukan lalu digelung membentuk sanggul dan
diletakkan di bagian kenduk (tengkuk) atau boleh juga di atas ubun-ubun.
Agar sanggul yang dibentuk kelihatan besar dan me.narik maka sebelum ram·
but digelung, terlebih dahulu sang juru rias menambahkan seikat rambut
lain yang su dah dipersiapkan terlebih dahulu.
(Rambut lain yang dimaksudkan di sini ialah seikat rambut yang di–
potong dari rambut seorang wanita yang tumbuh lebat).
Sesudah sanggul dibentuk lalu diberi tusuk konde. tusuk konde terse–
but biasanya terhuat dari
emas
atau perak. Perlu diketahui bahwa pada masa.
lampau ya itu maS3 sebe lum penduduk mengenal tusuk konde dari bahan
emas/perak . maka ke dalam gelungan rambut sang pengantin ditusuk sehuah
alat yang berfungsi sebagai tusuk konde namanya Soit. Alat semacam
tusuk
konde ini terbuat dati bambu dengan lidahnya terdiri dari dua atau lima.
Setelah diberi tusuk konde kemudian pada sanggul/sekeliling kepala
ditusuk bebe rapa helai daun pandan wangi/daun bonak), beberapa kuntum
bunga. akar sereh, kencur dan lain-lain
semen tara
itu
di sekitar tusuk konde
(soit pada masa lampau . emas/perak, masa
kinO
disisipkan biji-biji
kustiuilUl
(nama sejenis biji-bijian sebesa r biji buah kapuk berasal dari salah satu jenis
tumbuhan semak yang terdapat di wilayah Oawan keistimewaan biji tersehut
ialah menyebarkan bau wangi yang semerbak sehingga menimbulkan simpati).
Biji·biji kustiulna tersebut dirangkai dengan benang membentuk kalung.
Adapun segala jenis perruasan pada rambut/kepala pengantin wanita yang
diramu dari alam sekitar sepe rti yang diterangkan di atas hingga dewasa
ini
masih te tap dipergunakan oleh penduduk suku bangsa Dawan yang tinggal
di desa-desa/daerah pedalaman. Sedangkan bagi penduduk yang tinggal di
kota Kefamenanu yang sudah berkebudayaan modem, maka tata sanggul/
dandanan rambut berdasarkan tradisi tennasuk perhiasan-perhiasan pada
kepala yang di ramu dari alam sekitar seperti diterangkan sudah ditinggaIkan.
Dalam kaitan dengan arti Jambang dan fungsi tata rias pengantin . maka tata
sanggul/ dandanan rambut termasuk perruasan pada kepaIa/rarnbut pengan–
tin wanita tentu mengandung makna yang diJatarbelakangi oleh pandangan
budaya masyarakat pendukungnya. Sanggul pengantin wanit yang terletak
di belakang kepala (pada bagian kenduk) atau di atas ubun-ubun melam–
bangkan kedewasaan. HaJ
ini
berkaitan erat dengan tradisi penduduk se·
tempat yang menilai dewasa tidaknya seorang wanita antara lain melalui
potongan rambutnya . ApabUa seorang anak wanita mulai memasuki masa
92
Hlk
AksH
PutIIiIwI
Online :
Perpostakaan Nastonal Repoblik Indonesia