Biasanya dimainkan dengan cara petikan jari pada
senar atau dawai yang terbuat dari kawat halus.
Bentuknya yang unik menurut ceritera berasal da
ri fantasi sarang laba-laba yang kemudian menja–
di sumber inspirasi awal pembuatan sasanu di pu–
lau Rote.
.
Alat musik petik dari bambu, dawai dan ben–
tukan daun lontar berbentuk wadah penampung air
ini, nada-nadanya diseleraskan dengan bunyi
gong. Daun lontar yang dibentuk secara artistik
membentuk wadah penampung air itu berfungsi seba
gai resonator untuk senar atau dawai yang dipe –
tik dengan jari . Sasando atau sasanu ini diduga
berasal dari alat musik bambu {gong bambu) yang
dikupas kulitnya sehingga berfungsi sebagai da -
•
wa1.
Masuknya alat musik gong { pengaruh kebuda–
yaan perunggu di China ) ke wilayah Nusa Tengga –
ra Timur nampaknya telah memberi banyak ilham
atau inspirasi kepada para pencipta/pembuat Sa-
.
,
sando, untuk menyesua1kan nadanya dengan nada
gong, sehingga dewasa ini dikenal juga Sasando
gong. Kemudian pada jaman Portugis, datang pula
alat musik Biola { violin ) yang turut pula me –
nyumbangkan inspirasi untuk terciptanya sasando
biola dengan tangga nada diatonis musik barat .
Pada awal terciptanya Sasando, jumlah da –
wai/senar yang dipergunakan sebanyak 7 { tujuh )
buah kemudian menjadi 9 (sembilan) dan akhirnya
23
~J
Hak
A~
PIJbLkasl
Online :
~ P~rpustakaan
Nasional Republik Indonesia